BAB 9
MOMENTUM DAN IMPULS
Momentum
Momentum adalah besaran turunan dari massa, panjang dan waktu. Momentum merupakan besaran turunan yang muncul karena adanya benda bermassa dan bergerak. Dalam fisika, momentum dilambangkan dengan huruf “P”. Momentum dapat diketahui dengan perkalian antara massa benda dengan kecepatan benda. Bisa dinyatakan dalam rumus berikut:
P = m × V
Keterangan:
P = momentum (kg/ms)
m = massa benda (kg)
V = kecepatan benda (m/s)
Dalam Ilmu fisika, ada namanya hukum kekekalan momentum yang mengatakan bahwa, momentum sebelum dan setelah tumbukan akan selalu sama. Contohnya, ada dua benda mempunyai kecepatan dan massa masing-masing bertumbukan, setelah itu mereka memiliki kecepatan yang berbeda maka, menurut hukum kekekalan momentum:
(m1 × V1) +(m2 × V2) = (m1 × V1‘) + (m2 × V2‘)
Impuls
Impuls adalah suatu peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang singkat. impuls dapat diketahui dengan perkalian gaya (F) dan selang waktu (t). Impuls bekerja di awal mula sehingga membuat suatu benda dapat bergerak dan memiliki momentum. Contoh dari peristiwa impuls seperti, peristiwa bola ditendang, bola kasti dipukul, karena ketika terjadi tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja sangat singkat. Rumus dari impuls adalah:
I = F × Δt
Keterangan:
I = impuls (Nt)
F = gaya (N)
t = waktu (s)
Hubungan antara Impuls dan Momentum
Sumber : Slideplayer.info
Ada satu dalam hukum newton yang menyatakan bahwa, gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan perkalian antara massa dengan percepatannya. Dapat ditulis dengan rumus berikut:
F = m × a
Apabila kita masukkan ke dalam rumus I = F × Δt maka:
I = F × Δt
I = m × a (t2 - t1)
I = m × v/t (t2 - t1)
I = (m × v1) – (m × v2)
Jadi kesimpulannya, besarnya impuls yang bekerja/mengenai pada suatu benda sama dengan besarnya perubahan momentum terhadap benda tersebut.
Tumbukan
Sumber : Pelitahijau.blogspot.com
Momentum, Impuls dan Tumbukan menjadi peristiwa yang sama-sama pentingnya untuk dipelajari. Setelah mempelajari momentum dan impuls, selanjutnya kalian mempelajari tumbukan. Tumbukan adalah peristiwa pertemuan di antara dua benda yang bergerak. Ketika tumbukan terjadi, maka hukum kekekalan momentum selalu berlaku tapi, hukum kekekalan energi kinetik tidak selalu berlaku. Kemungkinan sebagian energi kinetik berubah menjadi energi panas karena adanya tumbukan. Terdapat 3 jenis dari tumbukan.
- Tumbukan Lenting SempurnaDua buah benda bisa dikatakan mengalami tumbukan lenting sempurna jika tidak ada kehilangan energi kinetik saat terjadinya tumbukan. Energi kinetik saat sebelum dan setelah tumbukan sama, demikian pula dengan momentum dari sistem itu. Dalam tumbukan lenting sempurna dapat ditulis dengan persamaan berikut : V1 + V1′ = V2 + V2‘
- Tumbukan lenting SebagianDua buah benda dapat dibilang mengalami tumbukan lenting sebagian jika ada kehilangan energi kinetik sesudah tumbukan. Secara matematis, kecepatan setiap benda sebelum dan sesudah tumbukan dapat diketahui dengan rumus berikut : eV1 + V1 = eV2 + V2.Di mana (e) adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak di antara 0 sampai 1. Misalnya, tumbukan lenting sebagian yang pernah kamu hitung/jumpai ialah bola bekel yang jatuh dan memantul berulang kali sampai akhirnya berhenti. Karena ada nilai (e) maka, tinggi pantulan menjadi lebih rendah dari pada tinggi permulaan. Tinggi pantulan ke-n tumbukan dapat dihitung dengan rumus seperti berikut : hn = ho × e²n
- Tumbukan Tidak Lenting Sama SekaliDua buah benda bisa dinyatakan mengalami tumbukan tidak lenting sama sekali apabila, keduanya telah mengalami tumbukan lalu setelah tumbukan, kedua benda tersebut mempunyai kecepatan yang sama. Momentum sebelum dan setelah tumbukan pun bernilai sama. Dapat dirumuskan dengan persamaan : Rumus = m1 × V1 + m2 × V2 = (m1 + m2) × V’Misalnya, kejadian tumbukan ini sering kita lihat dalam ayunan balistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar