BAB 3
PERADABAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA
Awal Mula Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia bermula dari perdagangan dan penyebaran agama. Agama Hindu dan Budha merupakan agama yang pertama kali masuk ke Indonesia dimana sebelumnya masyarakat Indonesia masih mengenal animisme.
Ajaran agama Hindu sendiri pertama kali dibawa oleh musafir dari India bernama Maha Rezi Agastya pada awal penanggalan masehi. Sedangkan ajaran Budha dibawa oleh I-Tsing mulai pada abad ke-7 dan berkembang pesat di Sumatera yang terkenal dengan kerajaan Budha Sriwijaya.
Hingga abad ke-14 kerajaan Sriwijaya sangat berkembang pesat hingga mampu menguasai berbagai wilayah di Pulau Jawa. Begitu pula dengan kerajaan Majapahit yang berada pada puncaknya pada abad ke-14. Namun patih Majapahit yaitu Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaannya hampir di seluruh Indonesia hingga Semenanjung Melayu.
Tidak sampai disitu, pada awal abad ke-12 ajaran Islam pun diterima bangsa Indonesia dengan baik. Sehingga memunculkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam seperti Samudera Pasai dan Demak. Ekspansionis yang dilakukan ajaran Islam secara perlahan mampu mengakhiri eksistensi kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Masuknya Kerajaan Hindu Di Indonesia Berdasarkan Teori-Teori
Selain penjelasan sejarah kerajaan Hindu Budha di atas. Sejarah kerajaan ini juga dapat dijelaskan melalui versi beberapa teori. Beberapa teori tersebut diantaranya:
1. Teori Brahmana
Teori ini mengatakan bahwa ajaran agama yang disebarkan di Indonesia berasal dari kasta Brahmana. Dimana pada saat itu para Brahmana merupakan tamu yang diundang oleh raja-raja penganut agama tradisional Indonesia. Seiring berjalannya waktu para Brahmana ikut menyebarkan ajaran agama Hindu di Indonesia. Teori ini berdasarkan pernyataan ilmuwan yaitu Van Leur.
2. Teori Waisya
Dalam teori ini pun mengatakan bahwa ajaran Hindu di Indonesia disebarluaskan oleh kasta Waisya, terutama para pedagang. Para pedagang memiliki hubungan dan kerjasama yang kuat dengan raja-raja di Indonesia. Di sela-sela kegiatan berdagang itu kemudian para Waisya menyebarkan agama Hindu pada masyarakat Indonesia. Ilmuwan yang sependapat dengan teori ini yaitu N.J. Krom.
3. Teori Ksatria
Sama seperti teori Brahmana dan Waisya, teori ini juga mengatakan bahwa ajaran Hindu di Indonesia adalah berasal dari kasta Ksatria. Dimana golongan ksatria ini berasal dari prajurit perang dan bangsawan.
Menurut teori ini, masalah politik di India menyebabkan pertumpahan darah dan menyebabkan prajurit dan bangsawan yang kalah mencari tempat pelarian. Salah satunya yaitu di Indonesia. Asumsi ini berdasarkan seorang iluwan yang bernama C.C. Berg dan Mookerji.
5. Teori Arus Balik
Teori ini berasal dari asumsi serang ilmuwan bernama F.D.K. Bosch. Menurut teori ini penyebaran agama Hindu di Indonesia adalah berasal dari orang Indonesia itu sendiri. Ajaran agama Hindu dibawa oleh orang Indonesia yang berkunjung ke India kemudian mendirikan suatu organisasi (Sanggha). Setelah kembali, lalu mereka mulai menyebarkan ajaran agama Hindu.
Perkembangan Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia
Hampir sebagian besar budaya dan adat di Indonesia mengandung unsur peninggalan kerajaan Hindu Budha. Meskipun kejayaanya sudah berlalu berabad-abad yang lalu, namun faktanya ketenarannya masih dirasakan hingga saat ini.
Hal ini merupakan wujud kerajaan Hindu Budha masih eksis ditengah pesatnya kemajuan Jaman maupun agama Islam di Indonesia. Lalu, apa saja sebenarnya peninggalan kerajaan Hindu Budha yang masih berkembang hingga sekarang? Berikut ulasannya.
1. Seni Bangunan
Perkembangan peninggalan kerajaan Hindu Budha yang satu ini memang sangat tidak asing bagi kita. Salah satu contoh yang paling mudah disebutkan yaitu peninggalan candi. Berbagai candi yang ada di Indonesia berada pada naungan cagar budaya yang mana banyak dijadikan sebagai tempat wisata.
Dalam seni bangunan seperti gapura dan candi memiliki karakteristik yang masih terdapat unsur budaya kerajaan Hindu Budha. Dari relief bangunannya jelas terlihat ukiran dan tumpukan-tumpukan batu yang merupakan salah satu unsur ajaran agama Hindu Budha.
2. Seni Ukir
Jika kita berjalan-jalan ke Bali pasti merasakan nuansa berbeda dengan daerah lain. Tentu saja, sejauh mata memandang pasti kita akan disuguhkan dengan bangungan pura dengan ukiran yang beraneka ragam. Ukiran memang seperti sudah menjadi simbol dan ciri khas sendiri bagi masyarakat Hindu.
Selain pada bangunan pura yang memang notabenenya sebagai tempat ibadah, ukiran juga diaplikasikan pada berbagai furniture seperti meja, kursi dan lainnya. Ini merupakan suatu bentuk peninggalan kerajaan Hindu yang masih ada hingga saat ini.
3. Aksara Dan Sastra
Tak dapat dipungkiri banyak Bahasa Indonesia yang sering kita gunakan sehari-hari berasal dari Bahasa Sansekerta. Bahasa ini merupakan Bahasa yang dibawa oleh ajaran Hindu Budha. Bahasa Sansekerta merupakan salah satu bentuk perkembangan peninggalan Hindu Budha yang tetap bertahan sampai sekarang.
Begitu pula dengan sastranya. Dari sejarah yang terukir menimbulkan karya-karya sebagai saksi bisu keberadaan mereka di Indonesia. Berbagai seni sastra berupa cerita Rahwana, Mahabrata dikisahkan dalam bentuk wayang asli warisan Indonesia. Bahkan keberadaan kisah-kisah tersebut kini dibuat film dan tetap mendapat perhatian khusus masyarakat Indonesia.
4. Sistem Kepercayaan
Sebelum ajaran Hindu Budha masuk ke Nusantara, tradisi kepercayaan yang dianut nenek moyang yaitu animisme. Seiring berjalannya waktu tradisi animisme tersebut mengalami pergeseran dan mulai digantikan oleh ajaran agama. Seiring penyebarluasan baik dengan berdagang maupun dengan penguasaan wilayah, perkembangan ajaran agama Hindu Budha pun kian meningkat.
Hingga saat ini agama Hindu Budha masih tetap ada di Indonesia. Meskipun Indonesia terkenal dengan agama yang beragam, tapi kemungkinan terjadi pertentangan antar agama sangat minim. Terlebih bagi umat Hindu sendiri yang memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa”, yang berarti saling menghormati antar pemeluk agama sangat mutlak diperlukan.
Keberadaan unsur budaya pada jaman kerajaan Hindu Budha di Indonesia memang masih membekas hingga sekarang. Meskipun tidak dapat langsung dirasakan, namun tanpa disadari peninggalan tersebut sangat dekat dengan kita. Seperti halnya perhitungan kalender Indonesia yang berporos pada perhitungan kalender Saka yaitu 365 hari. Dan merupakan perhitungan kalender orang-orang Hindu jaman dahulu.
Eksistensi kebudayaan Hindu Budha di Indonesia saat ini sebenarnya merupakan perpaduan kebudayaan modern dan budaya asli Indonesia. Perpaduan tersebut menimbulkan akulturasi yang unik bagi Nusantara. Akulturasi semacam inilah yang sebaiknya terus dilestarikan dengan saling menghormati dan menghargai diantara perbedaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar