Senin, 06 April 2020

Bab 6 Agama

BAB 6

KESETIAAN, KASIH, DAN KEADILAN

Bacaan Alkitab:
Bilangan 3-4, Ulangan 6:4-9, Ulangan 28, Matius 11:22,25:14-30, Yohanes 13:31-35, Galatia 5:19-23, 1 Korintus 13, 1 Yohanes 4

A. Pengertian Kesetiaan, Kasih, dan Keadilan

1. Kesetiaan
Kesetiaan dalam bahasa Yunani adalah pistis, yaitu bagian tabiat Allah (Mazmur 33:4) (Ibrani 13:5b). Kesetiaan tidak lepas dari iman. Banyak tokoh Alkitab yang membuktikan kesetiaannya kepada Kristus karena mereka memahami arti kesetiaan dari keteladanan Kristus. Contohnya adlah Stefanus. Ia melayani para janda, fakir miskin, anak yatim piatu, dll. Ia menjadi teladan bahkan ketika dia ditangkap dan diadili di hadapan mahkamah agung, ia berani mempertahankan imannya dan sampai dia meninggal, ia masih mempertahankan imannya. 

2.Kasih
Kasih dalam bahasa Ibrani adalah ahav yaitu dorongan yang dirasakan oleh dua insan yang berbeda jenis kelamin yang tidak ada hubungannya dengan dorongan seksual. Kasih adalah kekuatan dari dalam yang mendorong seseorang melakukan tindakan yang mendatangkan kegembiraan dalam hatinya, sehingga bersedia berkorban demi kebaikan orang yang dikasihi.
Kasih dalam bahasa Yunani adalah agape. Agape menggambarkan kasih Allah kepada manusia.
Esensi dari kasih adalah pengorbanan diri. 
Ilustrasi tentang kasih:
a. Kasih yang tak terbatas
Yohanes 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." 
Yohanes 4:9 "Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan ditengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus anakNya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup olehNya."

b. Kasih ibu
"Kasih anak sepanjang penggalah... Kasih ibu sepanjang abad... Kasih Tuhan sepanjang masa."
-Anonim. 

c. Keadilan
Keadilan adalah sifat yang adil bagi kehidupan dalam masyarakat. 
Menurut Baron dan Byre, ada tiga bentuk keadilan yaitu:
-Keadilan distributif
-Keadilan prosedural
-Keadilan interaksional
Keadilan menyangkut kemampuan mengukur kepentingan pribadi dengan kepentingan umum. Akan tetapi, hukum ditempat yang berbeda bisa jadi berbeda juga. 
Sebagai remaja kristen kamu dapat mewujudkannya dengan beberapa cara:
-Tidak pilih kasih
-Mendahulukan kepentingan umum
-Memenuhi kewajiban terlebih dahulu

B. Belajar Meneladani Yesus

1. Kesetiaan Yesus
Konsep Alkitab tentang kesetiaan adalah totalitas. Artinya, memberikan hidup, karsa, dan karya sebagai bukti kesetiaan. Kesetiaan Allah selalu dibuktikan dengan pemenuhan janjiNya kepada manusia. Allah memenuhi janjiNya kepada Hawa, Kain, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, bangsa Israel dan orang yang percaya kepadaNya.
Kesetiaan sering kali disamakan dengan kompromi. Kesetiaan cenderung kepada kebenaran dan keselamatan, sedangkan kompromi cenderung kepada dosa dan kejahatan. Tuhan Yesus meneladankan kesetiaan tanpa kompromi dengan dosa.

2. Kasih yang Sejati
Kasih adalah pengajaran Kristen yang sangat sempurna dan bersumber dari Allah.
Allah tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mengasihi manusia berdosa. Kasih Allah tidak dapat terkurangi oleh pelanggaran dan dosa manusia. Kasih sejati tidak hanya memberikan kasih tanpa syarat, melainkan memperjuangkan kehidupan kekal orang yang sesungguhnya tidak layak menerimanya.

3. Adilnya Yesus
Tuhan Yesus meneladankan sikap adil dengan tidak merampas hak orang lain meskipun orang tersebut bersalah. Akan tetapi, Ia juga adil dalam hukum dan penghukumanNya

C. Nilai-nilai dari buah roh 

Galatia 5:22-23
-Kasih  adalah kekuatan untuk memdahulukan orang lain dan kekuatan untuk tidak mementinkan diri sendiri, dan menanggu segala sesuatu.
-Sukacita merupakan  “Kesukaan dari Allah adalah kekuatan kita.” Sukacita membersihkan dan menyembuhkan roh kita dari segala luka hati, dendam, dan depresi.
-Damai Sejahtera adalah kekuatan untuk merasa tenang ketika berada di dalam badai kehidupan. Ia tidak digoyahkan oleh keragu-raguan, ketakutan, dan serangan musuh.
-Kesabaran adalah kekuatan untuk tidak menyerah melaikan menanggung  segala kesukaran dan keadaan.
-Kemurahan adalah kekuatan untuk tidak bersikap kasar terhadap orang lain. Ini adalah perkembangan lebih lanjut dari hikmat.
-Kebaikan adalah kekuatan untuk melakukan apa yang benar secara moral. Ia mempertimbangkan apa yang selama-lamanya yang merupakan hal yang terbaik bagi orang lain.
-Iman adalah kekuatan untuk mengalahkan dunia, setan, adan ujian-ujian.
-Kelemahlembutan adalah kekuatan untuk tidak membalas dendam, baik dalam ucapan maupun perbuatan
-Penguasan Diri adalah kekuatan untuk tidak menuruti kehendak sendiri dan kekuatan untuk mengontrol nafsu makan dan perasaan yang berlebihan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar