BAB 6
PERTUNJUKKAN MUSIK TRADISIONAL
A. PENGERTIAN PERTUNJUKAN MUSIK TRADISONAL
Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan melalui komposisi keindahan suara manusia dan harmonisasi alat musik yang diciptakan oleh para pencipta lagu untuk memuaskan selera populer masyarakat. Istilah lain dari pagelaran adalah pertunjukan, yaitu suatu kegiatan yang mendapatkan tanggapan dan penilaian.
Berdasarkan subjek pengisi dan penonton kegiatan, ada dua tujuan yang terkandung di dalam kegiatan pagelaran tersebut, antara tujuan makro yaitu sebagai hiburan bagi masyarakat umum atau khalayak ramai, dan tujuan mikro yaitu sebagai sarana evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran seni musik (kesenian) di sekolah.
Selain memiliki tujuan-tujuan tersebut, pagelaran seni musik juga memiliki beberapa fungsi, antara lain media pengembangan bakat, media komunikasi, media ekspresi diri, dan media apresiasi.
B. TEKNIK PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL
Teknik pertunjukan musik dapat mencakup sebagai berikut.
- Karya musik yang akan dimainkan.
- Penempatan pemain di atas panggung (blocking).
- Aspek psikologis para pemain selama pertunjukan.
- Penguasaan permainan musik dan latihan.
C. JENIS KARYA MUSIK YANG DIPERGELARKAN
Dalam kegiatan pagelaran seni musik dapat ditampilkan berbagai jenis musik, baik jenis musik tradisional maupun nontradisional.
1. MUSIK TRADISIONAL
Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dari budaya suatu daerah. Contoh-contoh musik daerah yaitu degung (Sunda), gambang kromong (Betawi), gamelan sunda (Jawa Barat), dan lain-lain.
2. MUSIK NONTRADISIONAL (MODERN)
Musik nontradisional tersebut juga dengan musik modern, yaitu jenis musik yang digarap secara modern, baik dari segi elemen musikal, peralatan musik yang dipergunakan, fungsi, maupun bentuk penyajiannya.
Pagelaran musik dapat disajikan dalam bentuk seperti paduan suara/koor, ansambel musik gitar, ansambel musik tiup, ansambel musik perkusi, atau organ tunggal. Agar suasana tidak monoton dan penonton tidak merasa bosan, dapat ditampilkan berbagai lagu yang dibawakan secara berselang-seling.
D. PROSEDUR PERTUNJUKAN MUSIK
Sebelum pelaksanaan kegiatan pergelaran, penting adanya perencanaan sebagai pedoman yang dapar mengarahkan kepada pelaksana (panitia) agar dapat bekerja sesuai dengan tahap-tahap yang ditentukan. Adapun fungsi perencanaan dalam kegiatan pagelaran seni musik, yaitu sebagai berikut.
- Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia.
- Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
- Sebagai kendali dalam menciptakan suasana kerja yang efektif dan efisien.
- Sebagai tolak ukur dalam mengevaluasi kegiatan.
Hal-hal yang harus dibahas dalam menyusun rencana pergelaran adalah sebagai berikut.
1. MENYUSUN PANITIA PERGELARAN
Dalam kegiatan pergelaran seni musik, organisasi kepanitiaan memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mewujudkan tujuan kegiatan yaitu terlaksananya pergelaran seni musik sesuai dengan yang direncanakan. Orang dalam kepanitiaan juga harus memenuhi syarat dan kriteria yang ada, antara lain sebagai berikut.
- Menguasai bidang tugasnya.
- Sanggup bekerja sama dan bekerja keras.
- Siap untuk memimpin dan dipimpin.
- Disiplin dan kreatif.
- Berdedikasi dan loyalitas yang tinggi.
2. MENENTUKAN TEMA PERGELARAN
Suatu kegiatan yang dilaksanakan tentu mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga dengan kegiatan pergelaran musik, maksud dan tujuan tersebut diungkapkan dalam sebuah tema, dan tema yang disampaikan harus sesuai dengan misinya.
3. MENENTUKAN JENIS MUSIK YANG DIPERGELARKAN
Dalam menentukan jenis musik yang ditampilkan, tidak bisa lepas dari tema yang telah ditetapkan. Misalnya untuk tema peringatan Sumpah Pemuda atau hari Pahlawan, maka jenis lagu yang sesuai adalah berabgai macam lagu daerah atau perjuangan.
4. MENENTUKAN SUMBER DANA
Dana yang dipergunakan untuk pergelaran tersebut harus jelas baik jumlah maupun sumber dana tersebut, apakah dana tersebut diperoleh dari sekolah, iuran siswa, atau melalui sponsor. Perlu diingat bahwa segala kegiatan pasti memerlukan dana. Oleh karena itu, dalam menetapkan anggaran harus melihat besar kecilnya kegiatan tersebut.
5. MENENTUKAN WAKTU DAN TEMPAT PERGELARAN
Waktu dan tempat pelaksanaan pergelaran ditentukan dengan banyak pertimbangan, agar dapat berjalan sesuai tujuan. Adapun tempat pergelaran dapat dilaksanakan di dalam dan di luar ruangan. Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan sekolah. Sebelum melaksanakan pertunjukan perlu perencanaan yang baik.
6. MENENTUKAN SASARAN PENONTON
Panitia harus memperhatikan segmen penonton pertunjukan yang akan dilaksanakan. Artinya sebuah pertunjukan itu ditujukan kepada penikmat musik yang cocok misalnya siswa SMP, SMA, dewasa,remaja, semua umur, atau segmen penonton yang lainnya.
7. PENATAAN RUANG PERGELARAN
Ruang pergelaran adalah ruang atau tempat dimana kegiatan pergelaran tersebut dilaksanakan. Ruang pergelaran meliputi panggung untuk kegiatan pentas, ruangan untuk penonton atau pengunjung, ruang ganti pakaian atau rias, ruang transit, ruang konsumsi, dan ruang panitia. Dalam mempersiapkan pergelaran hendaknya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan penataan ruang pergelaran, yaitu tentang dekorasi, pencahayaan/lighting, sound system, dan penampilan tema.
8. MEMPERSIAPKAN RUANG KELENGKAPAN PERGELARAN
Kelengkapan-kelengkapan yang harus ada pada kegiatan pergelaran musik antara lain peralaran musik, partitur musik, trap untuk penyanyi, sound system, dan kostum pemain.
E. PERTUNJUKAN MUSIK
Selain bisa digunakan sebagai media kreativitas, menampilkan pertunjukan seni musik juga sebagai media saran untuk mengembangkan potensi diri, khususnya seni musik. Namun, tidak jarang ditemukan risiko-risiko yang akan dihadapi misalnya kerusuhan, cemoohan, bahkan penontonnya meninggalkan pertunjukan. Dengan demikian, untuk mempertunjukan seni musik diperlukan pengecekan segala sesuatu yang dibutuhkan mulai dari estimasi dana sampai jenis musik yang lainnya.
Pelaksanaan pergelaran seni musik tingkat kelas dapat dibuka oleh wali kelas masing-masing. Namun, sebelum acara dimulai terlebih dahulu harus dibuat rancangan susunan acara yang akan disuguhkan kepada penonton. Hal-hal yang perlu dimasukan dalam rancangan acara yaitu waktu/durasi/lamanya acara, pola acara, variasi acara, dan puncak acara.
Setelah kegiatan pergelaran selesai dilaksanakan, biasanya diadakan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Evaluasi dapat berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Pada evaluasi proses, guru kesenian sebagai pembimbing memberikan catatan-catatan kecil yang ditujukan kepada setiap anggota panitia, yang meliputi cara kerja panitia, kekompakan kerja panitia, kedisiplinan, dan kerja sama masing-masing personel panitia.
Adapun evaluasi hasil merupakan evaluasi terhadap hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari kegiatan pergelaran tersebut. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan mengetahui berbagai hambatan yang dihadapi oleh setiap seksi, cara mengatasi persoalan-persoalan yang ada, serta mengetahui keadaan keuangan pada kegiatan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan serupa pada masa yang akan datang. Selain memiliki tujuan tersebut, evaluasi juga memiliki manfaat yaitu memberikan umpan balik bagi panitian maupun pihak lain dan sebagai tolok ukur atas keberhasilan suatu kegiatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar