Minggu, 12 April 2020

Bab 3 Biologi

BAB 3

MONERA

Pengertian Kingdom Monera : Ciri, Klasifikasi Jenis, Contoh dan ...






Pengertian Bakteri Kingdom Monera

Kingdom monera adalah kerjaan dari makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik. Istilah monera berasal dari kata “moneres” (yunani) yang berarti tunggal. Struktur makhluk hidup ini sederhana, terdiri hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki membran inti (kariotek) sehingga disebut prokariotik. Kingdom ini juga kita kenal dengan nama bakteri. Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang bermakna batang yang sangat kecil.


Ciri Ciri Monera

  1. Tersusun atas satu sel ( uniseluler)
  2. Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus dan Spiral)
  3. Tipe sel prokariotik
  4. Memiliki dinding sel :
  5. Eubacteria (dinding sel mengandung peptidoglikan)
  6. Archaebacteria ( dinding sel tidak mengandung peptidoglikan)
  7. Tidak memiliki organel bermembran

Adapun Penjelasan ciri-ciri monera secara yaitu :
  • Tersusun atas satu sel (uniseluler)

Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga hijau biru dari kerajaan plantae adalah karena tubuh bakteri dan alga hijau biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.
  • Bentuk sel bervariasi

Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil).

  • Tipe sel prokariotik

Semua anggota monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal ini karena ketiadaan membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.

  • Memiliki dinding peptidoglikan

Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).
  • Tidak memiliki organel bermembran

Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel – organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang terdapat pada monera antara lain: nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil, membrane sel, dan dinding sel.

Klasifikasi Monera

Monera terbagi menjadi dua yaitu Eubacteria dan Archaebacteria
  1. Eubacteria
  2. Archaebacteria

Penjelasan Klasifikasi Monera

 1. Eubacteria ( Bakteri )

 Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus penemu dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya pada tahun 1674, dia adalah seorang ilmuwan belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang bernama Ehrenberg tahun 1828.

Karakteristik dan Ciri-ciri Eubachteria

    • Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 µm, lebar 1 – 2 µm, dan diameter 1 mikron
    • Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni)

    • Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan
    • Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk.

    • Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid.

  • Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan biner dan seksual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi.

Struktur Tubuh dan Fungsi Organel pada Bakteri

Struktur Tubuh dan Fungsi Organel pada Bakteri
Meliputi:
    1. Kapsul terbuat dari karbohidrat, nitrogen, atau fosfor. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi untuk pelindung sel terhadap dehidrasi, cadangan makanan, perlindungan terhadap fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul dimiliki oleh bakteri virulen. Pada bakteri parasite, kapsul dilengkapi pelindung terhadap system pertahanan sel inang.

    1. Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat bergerak.

    1. Phili atau fimbriae merupakan rambut halus yang muncul dari dinding sel berfungsi untuk melekatkan diri ke suatu permukaan benda dan sebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi.

    1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi bentuk, sebagai bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan perperan dalam pembelahan sel.

    1. Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan lemak berfungsi untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Membrane sel pada sianobakteri berperan dalam fotosintesis. Didalamnya terdapat tilakoid (kromatofor) yang mengandung pigmen fotosintesis.
    1. Mesosom untuk pabrik energi .
    1. Lembar fotosintetik untuk berfotosintesis.
    1. Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
    1. DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat.
    1. Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.
    1. Ribosom untuk tempat sintesis protein.
  1. Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk pada salah satu ujung sel.

Reproduksi Bakteri

Reproduksi bakteri dilakukan melalui dua cara yaitu aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner atau  membelah diri. Adapun reproduksi seksual dengan paraseksual atau rekombinasi genetic.
Reproduksi Bakteri
Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat.Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 x 1021 anakna baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan.

  • Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual bakteri tidak melibatkan gamet dan peleburan sel, tetapi berupa pertukaran materi genetic (DNA). Proses perpindahan materi  genetik semacam ini disebut juga paraseksual atau rekombinasi genetik. Rekomendasi genetic menghasilkan dua sel bakteri yang mempunyai materi genetik kombinasi dari keduanya. Proses rekomendasi genetik dapat terjadi melalui tiga metode berikut.
  • Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetic (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Proses ini pertama kali dikemukakan oleh Frederick Griffith pada tahun 1982. Bakteri yang melakukan transformasi antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilus, Bacillus, Neiseria, dan Pseudomonas.Transformasi Bakteri

    • Transduksi adalah pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui perantara bakteriofage (virus bakteri). Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952.Transduksi Bakteri
  • Konjungsi adalah pemindahan DNA secara kontak langsung antara sel bakteri yang berdekatan melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang memberikan DNA-nya disebut bakteri donor . bakteri donor memiliki tonjolan yang disebut phili seksyang berguna untuk pada bakteri resipien yang menerima DNA.kemudian jembatan sitoplasma sementara akan terbentuk diantara 2 sel bakteri.
Konjungsi Bakteri
Contoh bakteri yang berkonjungsi adalah Salmonella typhi dan Pseudomonas sp. Transfer kromosom dapat juga terjadi dengan pilus seks, seperti yang terjadi dengan Escherichia coli.

Pengelompokkan Eubachteria

Eubacteria dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan:

 1. Berdasarkan cara mendapatkan makanan

Bakteri terbagi menjadi bakteri heterotrof dan bakteri autotrof
Bakteri Heterotrof adalah kelompok bakteri yang tidak dapat menyusun bahan makanannya sendiri sehingga hidupnya tergantung pada organisme lain.

Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :
  • Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari organisme yang masih hidup (inang). Jenis bakteri tersebu biasanya menimbulkan penyakit. Contoh : Mycobacterium tuberculosis ( penyebab TB)

  • Bakteri saprob adalah bakteri bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme yang telah mati. Contoh : E.coli

Bakteri Autotrof adalah kelompok bakteri yang dapat menyusun makanan berupa bahan organik dari bahan anorganik jadi hidupnya tidak bergantung terhadap organisme lain karena dapat mensintesis/menyusun makanannya sendiri.

Berdasarkan sumber energi yang digunakan bakteri autotrof dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu :
    • Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang memakai sumber energi cahaya untuk menyusun bahan organik. Bakteri tersebut biasanya memiliki pigmen didalam tilakoidnya. Contoh : Bacteriochlorophyll ( pigmen hijau ) dan Bacteriopurpurin ( pigmen karotenoid ungu ).

  • Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang memperoleh energi dari hasil reaksi kimia. Contoh : Nitrosococcus, Niitrobacter, Nitrosomonas, bakteri belerang (Thiobacillus) dan bakteri besi.

 2. Berdasarkan bentuk

  • Basillus adalah bentuk bakteri seperti batang atau tongkat

Basillus terbagi menjadi :
  1. Monobasillus (tunggal tersusun dari satu basil). Contoh : Lactobacillus,Escherichia coli, dan Salmonella typhi
  2. Diplobasillus (bergandengan dua-dua). Contoh : Azotobacter
  3. Streptobasilus (bergandengan panjang seperti rantai). Contoh : Bacillus anthracis,dan Streptobacillus moniliformis

  • Kokus adalah bentuk bakteri seperti bola (bulat)

Kokus terbagi menjadi:
  1. Monokokus (tersusun dari satu kokus). Contoh : Neisseria gonorrhoe (Monococcus sp)
  2. Diplokokus (bergandeng dua-dua). Contoh :Diplococcus pneumonia (Diplococcus sp)
  3. Streptokokus (bergandeng panjang seperti bentuk rantai). Contoh : Streptococcus pyogenes, Streptococcus thermophillus, dan Streptococcus lactis (Streptococcus sp)
  4. Stapilokokus (bergerombol seperti buah anggur). Contoh : Staphylococcus aureus (Staphylococcus sp.)
  5. Sarkina (tersusun dari 8 kokus membentuk kubus).
  6. Contoh : Sarcina sp
  7. Tetrakokus (berbentuk bulat terdiri dari 4 kokus yang tersusun dalam bentuk persegi)

  • Spiral (Spirilum) adalah bentuk bakteri seperti bengkok atau spiral.

Spiral terbagi menjadi :
  1. Vibrio ( berbentuk koma/bentuk lengkung setengah lingkaran ). Contoh : Vibrio comma atau Vibrio cholerae
  2. Spiral ( berbentuk spiral ). Contoh : Spirillum minor ( Aquaspirillum sp)
  3. Spiroketa ( berbentuk spiral halus/bentuk lengkung seperti kumparan). Contoh : Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis) (Treponema sp)

 3. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen

Bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob.
  1. Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen. Contoh : Acetobacter, Nitrobacter, Nitrococcos, dan Nitrosomonas
  2. Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak menggunakan oksigen. Contoh : Lactobacillus, Clostridium, Streptococcus, Bacillus, Escherichia, dan Enterobacter

 4. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel ( alat gerak )

Bakteri dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok:
  1. Bakteri atrik (tidak memiliki flagel)
  2. Bakteri monotrik (flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung tubuh)
  3. Bakteri lofotrik (flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung tubuh)
  4. Bakteri amfitrik (flagel banyak dan melekat pada kedua ujung tubuh)
  5. Bakteri peritrik(flagel banyak dan tersebar pada seluruh permukaaan tubuh)

5. Berdasarkan pengecatan gram

Pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif.
  • Bakteri gram positif
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang banyak sehingga bereaksi positif terhadap pengecatan gram. Contoh : Enterobakteria( bakteri pengurai yang hidup di tumbuhan yang membusuk serta bakteri yang hidup di tubuh manusia seperti Escherichia coli dan Salmonella

  • Bakteri gram negative
Bakteri gram-negatif peptidoglikannya lebih sedikit dan struktur dinding selnya lebih kompleks, membran luarnya mengandung lipopolisakarida. Sehingga tidak terwarnai oleh pengecatan gram. Contoh : Klamidia  (Chlamydia trachomatis penyebab penyakit kebutaan).

Pengelompokan Menurut Campbell

Menurut Campbell (1998:510)Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok yaitu Proteobacteria, Bakteri Gram positif, Cyanobacteria, Spirochetes, danChlamydias
  • Proteobacteria
Proteobakteria merupakan kelompok bakteri pengikat Nitrogen (N-Fixing Bacteria). Kelompok ini merupakan kelompok bakteri yang paling beragam, dibedakan menjadi tiga subkelompok utama, yaitu bakteri ungu, proteobakteri kemoautotrof, dan proteobakteri kemoheterotrof.

Bakteri ungu adalah kelompok bakteri yang bersifat fotoautotrof atau fotoheterotrof. Bakteri ini mempunyai klorofil yang terbentuk di kantung membran plasma. Bakteri ungu mengekstrasi elektron dari molekul selain H2O, misalnya H2S, sehingga bakteri ini tidak membebaskan oksigen. Sebagian besar spesiesnya adalah bakteri anaerob obligat, ditemukan dalam endapan kolam, danau, dan lapisan lumpur. Banyak spesies yang mempunyai flagela. Contoh bakteri ungu adalah bakteri Chromatium sp.

Proteobakteri kemoautotrof merupakan kelompok bakteri yang hidup bebas dan ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain. Bakteri ini memegang peranan penting dalam siklus kimiawi ekosistem, misalnya berperan dalam fi ksasi nitrogen (perubahan gas nitogen N2 di atmosfer menjadi mineral bernitrogen yang dapat digunakan oleh tumbuhan).

Contohnya adalah Rhizobium sp. yang hidup bersimbiosis dengan membentuk bintil akar pada tanaman kacang-kacangan. Dengan simbiosis ini, tanaman tersebut mendapatkan nutrisi dari Rhizobium sp.

Adapun Proteobakteri kemoheterotrof adalah kelompok bakteri enterik yang hidup di usus hewan. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat anaerob fakultatif. Contoh yang tidak berbahaya adalah Escherichia coli. Sedangkan jenis lainnya ada yang bersifat patogen, misalnya Salmonella sp. yang menyebabkan keracunan makanan.

  • Bakteri gram positif
Sebagian besar bakteri gram-positif bersifat kemoheterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat fotosintetik. Ketika berada pada kondisi yang sulit, bakteri ini akan membentuk endospora.

Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium sp. dan Bacillus sp. Sedangkan yang yang tidak membentuk endospora, contohnya adalah Mycoplasma sp. Ukurannya sangat kecil, bahkan dari semua sel yang diketahui saat ini, diameternya 0,10 – 0,25 μm. Bakteri ini ditemukan dalam tanah, dan beberapa di antaranya bersifat patogen pada hewan.

Contohnya adalah Mycoplasma pneumoniayang menyebabkan walking pneumonia pada manusia. Selain itu, yang termasuk bakteri gram-positif adalah Actinomycetes, yaitu bakteri tanah yung membentuk koloni menyerupai jamur. Contohnya adalah Streptomyces sp. yang merupakan sumber antibiotic yang penting.
  • Chlamydias
Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk beraktivitas diperoleh dari inangnya. Dinding selnya gram-negatif, tetapi sifat tersebut tidak umum di antara bakteri karena tidak memiliki peptidoglikan.

Contoh klamidia adalah Chlamydia trachomatis. Bakteri ini merupakan penyebab kebutaan paling umum di dunia dan juga penyebab penyakit yang ditularkan secara seksual (nongonococcal urethritis) di Amerika Serikat.

  • Cyanobacteria
Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (bluegreen algae) serta dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik. Akan tetapi,belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk prokariotik. Oleh karenaitulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan dikelompokkan ke dalam Eubacteria.

Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel danberpigmen fikobilin, yaitu fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmenmerah). Akan tetapi, fikosianin lebih dominan sehingga Cyanobacteriadahulu disebut ganggang hijau-biru.

Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawardan air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin,tropis, bahkan ada yang tahan hidup di air panas. Cyanobacteria berkembangbiak dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh dariCyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena.

  • Spirochetes
Spirokaeta merupakan bakteri kemoheterotrof yang berbentuk heliks. Panjangnya mencapai 0,25 mm, tetapi karena terlalu tipis ia tidak dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Perputaran fi lameninternal mirip fl agela, meng hasilkan gerakan seperti pem buka sumbat botol. Anggota Spirokaeta ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat patogen. Contohnya adalah Treponema pallidum (penyebab penyakit sifi lis), dan Borrelia burgdorferi (penyebabkan penyakit Lyme).

 2. Archaebacteria

Archaebacteria pada tahun 1977 oleh carl woessedan george fox. Istilah archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaituarchaio yang artinya kuno. Para ahli berpendapatbahwa archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno yang memiliki kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik(memiliki membran inti sel). Archaebacteriahidup dilingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal dibumi.

Archaebacteria berbeda dari Eubacteria dalam hal susunan basa nitrogen dalam rRNA dan dalam hal komposisi membran plasma serta dinding selnya. Dinding sel Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan. Meskipun secara struktural mirip prokariotik uniseluler, organisme Archaebacteria lebih mirip dengan organisme eukariotik daripada bakteri. Hal itu disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya mirip dengan eukariotik.

Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni.

Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya). Archaebacteria sering disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya di mata air panas dan di dasar samudra. Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.

Karakteristik dan Ciri-ciri Arhaebacteria

  • Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada di dunia.
  • Ukuran tubuh 0,1-200 µm.
  • Organisme prokariotik
  • Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan protein).
  • Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter
  • Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok.
  • Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan kadar garam tinggi, lingkungan asam).

Pengelompokkan Archaebacteria

Archaebacteria dikelompokkan menjadi :
  • Archaebacteria Metanogen
Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan methane (CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap dan hewan lain.Tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 980C dan tidak mampu bertahan hidup di bawah suhu 840C.
Contoh archaebacteria metanogen beserta peranannya:
  • Methanobacterium ruminantium (membantu mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan 400 liter gas metana dalam sehari)
  • Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).
  • Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa)
  • Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan gas metana atau gas rawa)

  • Archaebacteria Ekstrem Termofil/Thermoasidofil (suka panas dan asam)
Merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi. Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 60 – 800C dengan pH 2 – 4 misalnya di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra.. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus, Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus dan Sulfolobus acidorcaldarius.Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas.

  • Archaebacteria Ekstrem Halofil ( suka garam)
Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi(10 kali salinitas air laut), misalnya di Laut Mati dan di Danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan. Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP.

Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin. Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius.

Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria



KarakteristikArchaebacteriaEubacteria
Dinding selTidak mengandung peptidoglikanMengandung peptidoglikan
Zat penyusun dinding selSelulosa dan lipidSelulosa/asam amino dan asam glutamat
Lipid membranBeberapa hidrokarbon bercabangHidrokarbon tidak bercabang
RNA polimerisasiBeberapa jenisSatu jenis
Intron ( bagian gen yang bukan untuk pengkodean)Ada pada beberapa genTidak ada
Membran plasmaMengandung lipida berikatan eterMengandung lipida berikatan ester
Sensitivitas pada antibiotikTidak sensitiveSensitif
HabitatDitempat ekstrem (asin sekali,panas sekali, dingin sekali)Bersifat kosmopolitan/ dapat hidup di berbagai lingkungan ( tubuh organisme,tanah,air tawar,air laut)

Pemanfaatan Monera dalam Bidang Farmasi dan Nonfarmasi

Bidang Farmasi

Bakteri penghasil zat antibiotic
NoJenis BakteriProduk zat antibiotikPenyakit yang dapat diatasi
1StreptomycesTetrasiklinInfeksi bakteri kokus
2Streptomyces griseusStreptomisinDisentri, tipus, TB
3Streptomyces aureofaciensAureomisinPneumonia, infeksi mata, batuk rejan
4Streptomyces rimosusTeramisinPneumonia,tipus, infeksi urogeitalia
5Streptomyces fradiaeNeomisinTB
6Streptomyces venezuelaeKloromisetinRiketsiae
  • Escherichia coli membantu membusukkan makanan dan menghasilkan vitamin K dan vitamin B

Bidang Nonfarmasi

  • Bidang Pertanian
Bakteri nitrifikasi ialah bakteri yang akan membantu proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah. Bakteri yang mengikat N2 atau nitrogen bebas meningkatkan kesuburan tanah. Contohnya Clostridium pasteureanum, Rhodospirillum rubrum.
  • Bidang Industri

  1. Archeobacter xylinum dalam pembuatan nata de coco
  2. Streptococcus lactisdan cremoris menghasilkan keju dari bahan susu
  3. Lactobacillus casei dalam pembuatan k
  4. Enzim dari Archaebacteria ditambahkan kedalam sabun cuci atau detergenuntuk meningkatkan sabun cuci dan sabun cuci pada ph dan suhu tinggi
  5. Beberapa archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran misalnya tumpahan minyak.

Bentuk dan Ukuran Bakteri (Kingdom Monera)

Seperti yang dijelaskan tadi bahwa bakteri merupakan makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik. Pada umumnya sel bakteri (monera) tidak mengandung klorofil sehingga untuk hidup dan mendapatkan makanan ia hidup sebagai parasit maupun saprofit.

Akan tetapi tidak semua bakteri bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), ada juga yang autotrof (membuat makanan sendiri) seperti monera jenis bakteri ungu dan bakteri hijau.

    • Ukuran Monera. Ukuran bakteri sangat kecil tapi masih lebih besar jika dibandingkan ukuran virus. Ukuran mereka hanya dalam satuan mikron atau 0,001 mm, bergerak dari yang paling kecil 0,1 mikron hingga 100 mikron.

  • Bentuk-bentuk Monera atau Bakteri. Bentuk bakteri ada berbagai macam. Perbedaan bentuk sel bakteri inilah yang sering dijadikan dasar klasifikasi dari kingdom monera (bakteri). Ada monera yang berbentuk bulat (cocus), bentuk seperti batang (bacillus), bentuk koma atau sekrup (vibrio), dan bentuk spiral (heliks).

    Di alam, jarang sekali dijumpai bakteri cocus dan bacillus dalam bentuk sel tunggal. Mereka hidup berkoloni sama halnya manusia. Berdasarkan koloninya jenis bakteri dibedakan:

  • Koloni bakteri cocus
Diplokokus -> berkoloni dua-dua
Streptokokus -> sel bakteri berkoloni bentuk rantai
Stapilokokus -> bergerombol seperti buah anggur
Sarcina -> berkelompok delapan dengan membentuk kubu
Koloni bakteri cocus

  • Koloni bakteri batang (bacillus)
Diplobasil -> bentuk batang bergandengan
Streptobasil -> berbentuk rantai memanjang dari batang-batang

Struktur Sel dari Kingdom Monera

Bakteri atau moner amasih sangat sederhana struktur selnya. Pertama ia hanya punya satu sel. Kedua bagian luar hanya terdiri dari dinding sel yang bisa dilapisis bagian luar berbentuk flagel, phili, maupun kapsul. Ketiga bagian isi sel masih bercampur karena belum ada membran inti sel yang jadi.
Struktur Sel dari Kingdom Monera

Struktur Utama Luar Dinding Sel

Struktur utama di luar dinding sel dari kingdom monera bisa berbentuk rambut halus, bulu-bulu halus atau filamen, dan bisa berbentuk kapsul.

Bentuk Flagelum (rambut halus)Seperti rambut tipis yang keluar dari dinding sel (semacam cambuk) yang berfungsi untuk membantuk bergerak. Dalam bentuk tunggal disebut flagellum dan dalam bentuk jamak disebut flagela. Panjang dari flagela bisa melebihi panjang sel monera, bahkan bisa 2 sampai 3 kalinya.

Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri (monera) dibagi menjadi :
    • atrik – bakteri yang tidak memiliki flagel
    • monotrik – memiliki hanya satu flagel di salah satu ujung selnya (seperti kecambah)
    • lopotrik – memiliki dua atau lebih flagela pada salah satu ujung sel
    • amfitrik – memiliki dua atau lebih flagela pada kedua ujung selnya.
  • peritrik – memiliki banyak flagela yang tersebarluas diseluruh dinding sel.
Struktur Utama Luar Dinding Sel
  • Bentuk PhiliBiasanya tedapat dalam bakteri gram negatif. Bentuknya mirip dengan flagela tapi lebih kecil, pendek, dan jumlahnya lebih banyak. Serta phili tidak berfungsi sebagai alat pergerakan tetapi sebagai saluran masuknya materi genetik ketika terjadi perkawinan bakteri dan sebagai alat untuk melekatkan pada permukaan jaringan inangnya.

  • Bentuk KapsulBentuk ini merupakan suatu lendir yang kental. Tebal tipisnya lapisan lendir ini sangat dipengaruhi medium tempat hidup bakteri. Kapsul punya arti penting bagi bakteri dan organisme lain. Bagi bakteri kapsul dalam proteksi dan sumber cadangan makanan. Selain itu juga sebagai medium mengifeksi sel lain.

Struktur Sebelah dalam Dinding Sel

Membran Sitoplasma

Merupakan membran yang membungkus cairan sitoplasma. Membran ini penting dalam arus keluar masuk materi kimia ke dan dari dalam sel bakteri. Mirip semacam pintu perbatasan.

Sitoplasma dan Komponen di dalamnya

Kindom monera memiliki sitoplasma yang terdiri dari daerah-daerah. Digunakan istilah daerah karena pada sel monera tidak ada batas (membran inti sel) yang membatasi isi sel dengan inti sel. Campur aduk.
    • Daerah Sitoplasm : Berisi partike RNA protein.
    • Daerah Nukleat : Daerah yang mengandung bahan inti sel seperti DNA. Bahan ini penting dalam perkembangbiakan sel moner.

  • Bagian zat Alir :mengandung nutrien terlarut yang terdiri atas lipid, glikogen, polifosfat, dan pati. Jika materi-materi ini menumpuk maka akan membentuk granuldi dalam sitoplasma. Contohnya, bakteri Thiobacillus thioparus yang menumpuk sejumlah besar sulfur yang tampak seperti gumpalan-gumpalan kecil (granul).

Mesosom

Apabila membran sitoplasma mengalami pelipatan ke arah dalam/invaginasi, maka akan menghasilkan suatu struktur yang disebut mesosom. Mesosom ini selalu bersambungan dengan membran sitoplasma. Diduga mesosom bisa berfungsi dalam sintesis dinding sel dan pembelahan nukleus.

Plasmid dan Endospor

Plasmid adalah materi berbentuk cincin yang terdapat dalam sitoplasma. Fungsi plasmid adalah sebagai pertahanan monera terhadap lingkungan yang tidak kondusif. Sedangkan endospora adalah spora yang terbentuk di dalam sel bakteri jika dalam keadaan yang tidak menguntungkan.

Jika kondisi tidak memungkinkan maka bakteri akan membentuk endospora (mati sementara). Endospora sangat kuat dan tahan terhadap panas 120 derajat celcius. Jika kondisi membaik maka endospora akan bisa tumbuh lagi menjadi bakteri seperti semula.

Berikut tabel klasifikasi monera secara ringkas
NOKelompokCiri-ciri Monera dan Habitat
1Archebacteria
❖  Bakteri Metanogenik
❖  Bakteri Halofilik ♦♦♦ Termofilis
(klasifikasi berdasarkan tempat hidup yang ekstrim)
❖  Bakteri metanogenik :             anaerobik,
kemoautotrof, mati jika terkena banyak oksigen, habitat di tempat yang sedikit oksigen seperti rawa dan tempat sampah.
❖  Halofilik (halo = garam, filik = suka) : suka garam, habitat ditempat yang asin (salinitas tinggi)
❖   Termofilik : suka tempat yang panas, suhu optimal 60o samapi 80o C.
2Eubacteria
❖     Probacteria- Bakteri Ungu- Kemoautotrof
– Kemoheterotrof
❖     Bacteri Gram Positif
❖     Cyanobacteria
❖     Spirochetes
❖     Chlamydias
Probacteria : habitat pada danau dan lumpurBacteri gram positif : hidup sebagai parasit pada orgam makhluk hidup seperti bakteri bacillus anthracis
Cyanobacteria : hidup di laut , sungai, dan danau
Spirochetes : hidup di habitat perairan
Chlamydias : hidup parasit di organisma lain

Bakteri yang Merugikan

  • Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.
  • Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus.
  • Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.
  • Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.
  • Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru.
  • Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.
  • Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi.
  • Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek pada tempe bongkrek.
  • Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan kaleng yang telah rusak.
  • Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar