Selasa, 07 April 2020

Bab 12 Agama

BAB 12

KEBERSAMAAN DENGAN ORANG LAIN TANPA KEHILANGAN IDENTITAS

Komunitas Yang Berbagi (Kisah Para Rasul 4:32-37)

Bacaan Alkitab:
Ulangan 22:25-29, 2 Samuel 13, Matius 5:27-28, 22:37-40, Roma 1:26-27

A. Persahabatan

Alkitab memberikan contoh sahabat sejati, yaitu Yesus Kristus. Karya Kristus di kayu salib membuktikan bahwa Ia adalah Sahabat sejati bagi kita. Bahkan Ia menyebut kita bukan lagi hamba, tetapi sahabat (Yohanes 15:15). 
Prinsip persahabatan sejati yang diajarkan Yesus adalah:
1. Tidak ada rahasia yang harus disembunyikan, yang ada kejujuran.
2. Ada komunikasi yang terbuka setiap saat
3. Tidak egois
4. Rela berkorban
5. Menghormati dan menghargai pilihan sahabatnya meskipun berbeda

B. Berpacaran

Menurut KBBI, berpacaran berarti berteman dengan seorang lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan yang berdasarkan cinta kasih. 
Menurut Dr. Jonathan A. Trisna, ciri-ciri seseorang yang sedang tertarik pada lawan jenisnya:
1. Pria tampak lebih menarik
2. Pipi wanita tampak kemerahan
3. Muncul keinginan untuk dekat
4. Berbicara menjadi agak gugup

Tujuan pacaran yang benar:
1. Mengenal karakter masing-masing
2. Belajar saling menghormati dan mengahrgai pasanganya
3. Belajar menerima satu dengan lainnya
4. Belajar memotivasi satu sama lain
5. Bersama-sama meningkatkan perkembangan rohani

Berpacaran yang sesuai ajaran Kristen:
1. Berpacaran dengan sesama orang percaya
2. Dilandasi oleh kasih yang rela berkorban dan tulus
3. Jujur
4. Menjaga kekudusan
5. Saling membangun dalam pertumbuhan rohani
6. Memberi kesempatan pada pasangan untuk berkembang

C. Bermasyarakat

Sebagai Mahluk sosial, orang percaya hidup di tengah masyarakat yang majemuk. Identitas orang percaya dalam hidup bermasyarakat akan tampak dalam caranya bersilahturahmi, menjalin relasi, memperhatikan orang-orang di sekitarnya menunjukkan prioritas hidup. Hidup sebagai orang percaya akan menghadapi berbagai tantangan dalam masyarakat. Akan tetapi, yang penting bukan berapa besar tantangan yang dihadapi, melainkan bagaimana menyikapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar