Selasa, 07 April 2020

Bab 13 Agama

BAB 13

ALLAH PEMBARU KEHIDUPAN


Bacaan Alkitab:
Kejadian 1-3:24, Mazmur 51:1-21, Roma 3:1-26

A. Pengertian Allah Sebagai Pembaru Kehidupan Manusia dan Alam

Kata “pembaruan” menunjuk sesuatu yang sudah usang,tidak layak pakai,sudah kadaluarsa,dll. Sedangkan “pembaru” adalah pelaku pembaruan atau yang melakukan pembaruan. Pembaruan kehidupan adalah proses yang bersifat dinamis dan konstruksif.Yang paling utama dalam suatu pembaruan adalah:1.Proses yang terus berjalan agar sampai pada kesempurnaan2.Kesediaan pemilik kehidupan untuk mengalami pembaruanAllah sebagai Pembaru Kehidupan,artinya Allah yang melakukan tindakan atau proses pembaruan dalam kehidupan manusia dan alam. Paulus menuliskan,”Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu”(Efesus 4:23) Pembaharuan yang dikerjakan oleh Allah, yaitu pembaruan secara total,terhadap roh dan pikiran manusia. Allah melakukan pembaruan kehidupan manusia dan alam dari dalam keluar,agar pembaruan yang terjadi di dalam dapat terlihat keluar sehingga terjadi pembaruan secara total. Paulus menekankan,”Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini , tetapi berubahlah oleh pembaharuan akal budimu,sehingga kamu dapat membedakan manakah yang baik ,yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm 12:2). Dalam percakapan dengan Nikodemus,Tuhan Yesus menekankan perlunya kelahiran kembali agar dapat membarui kehidupan yang sudah rusak oleh dosa (Yoh 3:3) Allah tidak pernah mengabaikan ciptaan-Nya dalam keadaan apa pun.Allah tidak pernah berubah dari rancangan awal-Nya yang menghendaki agar manusia dapat menikmati seluruh rahmat-Nya. Inilah makna pembaruan ,yaitu kehidupan manusia dan alam yang dibarui oleh Allah.

B.Kejatuhan Manusia Kedalam Dosa


Kejadian 3 mencatat bahwa ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang diciptakan oleh Tuhan. Dalam percakapan di sekitar pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, Hawa menerima tawaran ular karena keinginannya untuk menjadi seperti Allah, tahu yang baik dan yang jahat. Dalam perjanjian lama, keadaan ini disebut dengan kata pesya, yaitu pemberontakan, atau khatta, yaitu pelanggaran, atau awon, yaitu perbuatan yang tidak senonoh, atau kehilangan (Kel 20:20). Keadaan inilah yang disebut dosa. Paulus menyebut dosa dengan ketidaktaatan (Rm 5:19) dan orang berdosa sebagai musuh atau pembenci Allah (Kol 1:21 ; Rm 1:30)Seandainya dosa hanya sebatas tindakan, tentu saja akibatnya erbatas pada orang yang melakukannya saja. Tetapi tidak demikian dalam ajaran iman Kristen. Menurut Alkitab, dosa adalah suatu peberontakan kepada Allah. Dengan jatuhnya manusia ke dalam dosa mustahil manusia bisa tinggal di Taman Eden bersama-sama dengan Tuhan.Alkitab mencatat hukuman atas dosa adalah :1.Perempuan akan mengalami banyak kesusahan ketika mengandung dan kesakitan pada saat melahirkan.2.Tanah terkutuk akan menghasilkan semak duri dan rumput3.Manusia akan bersusah payah mencari rezeki seumur hidupnya.4.Manusia akan kembali menjadi tanah (mati).


C.Janji Allah Tentang Pembaruan Kehidupan Manusia dan Alam


Di dalamnya Tuhan tidak hanya menyatakan pemeliharaan-Nya terhadap ciptaan-Nya, tetapi juga inisiatif-Nya memulai hubungan yang baru dengan manusia. Ia tidak membiarkan manusia hidup dalam hukuman kekal dan tanpa pengharapan. Inilah janji pertama, bahwa meskipun ular meremukan tumit perempuan (Hawa) itu, keturunan perempuan itu akan meremukan kepalanya. Hal penting yang harus dipahami adaah “Allah menyelamatkan seseorang bukan karena ada kelayakan dalam diri orang tersebut, melainkan semata-mata karena kebaikan Allah.”Perjanjian lama mencatat janji Allah yang agung tentang pembaruan hubungan Allah dengan manusia yang diinisiasi oleh Allah sendiri (Yer 31:31-34)1.Perjanjian Allah dengan Nuh (Kej 9:12-15)2.Perjanjian Allah dengan Abraham (Kej 17:10-16)3.Perjanjian Allah dengan Musa (Im 26:12 ; Kel 6:4-7)4.Perjanjian Allah dengan Daud (Mzm 83:3)5.Ikatan perjanjian Allah diulangi kembali melalui para Nabi yang semakin jelas menubuatkan penyelamatan. (Yer 23:5 ;Mi 5:1) Semua janji ini digenapi di dalam dan melalui Yesus Kristus. Pembaruan seperti ini hanya dapat terjadi apabila ada tebusan atau kurban yang tepat, yang sesuai dengan tuntutan penebusan atau dosa.Tidak ditemukan satu pun manusia yang dapat menanggung semua ini kecuali di dalam dan melalui ‘Manusia Suci’, yaitu Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar