Rabu, 08 April 2020

Bab 4 Seni Budaya

BAB 4

SENI TEATER TRADISIONAL DAN NASKAH LAKON

Mengenal Pertunjukan Seni Teater Tradisional Indonesia - haho media

Pengertian Seni Peran

Seni peran ialah unsur pentin dalam pementasan teater. Mengapa demikian? Karena tanpa kehadiran seni peran yang dilakukan seorang atau banyak orang selaku pemeran di atas pentas tidak mungkin terjadi peristiwa teater. Oleh karena itu, pembelajaran pertama dan utama dalam seni teater yang kamu harus pahami ialah teori, konsep, teknik dan prosedur tentang seni peran.
Keragaman seni teater yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater tradisional maupun teater non tradisional memiliki jenis dan bentuk pementasan yang khas. Kekhasan ragam teater tradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya di setiap suku dan masyarakat Indonesia sangat berhubungan erat dengan kehidupan secara adat dan upacara yang mengantarkan pada pembahasan seni peran dalam teater tradisional.
Perlu kamu ketahui bahwa teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat khas dan unik, dilihat dari unsur-unsur pembentuk seninya dapat dibedakan menjadi dua bentuk pementasan, yaitu teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana. Terkait dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan yaitu teater manusia dan teater boneka.
Seni peran dalam berkembangannya lebih populer dengan istilah seni acting. Seorang pemain dalam melakukan perannya dikenal dengan kata aktor, aktris, pemain tokoh dan pemeran. Oleh karena itu, tanpa kehadiran seoran pemain dalam pementasan tidak akan terjadi peristiwa pementasan seni. Namun perlu diingat, dalam seni peran, baik teater tradisional maupun teater pengembangan atau teater modern agar terjadi komunikasi antar para pemain dan penontonnya. Ada beberapa hal unsur penting yang harus diketahui, antara lain sebagai berikut:
  • Adanya kerja keras, kerja sama yang baik antar pemain dan sutradara dalam membangun iram permainan dalam seni peran.
  • Menghindari terjadinya kesalahan pemilihan tokoh atau miss casting dalam seni peran, sehingga over acting atau under acting (akting dibawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran yang dibawakan).
  • Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal. Pada dasarnya suatu keberhasilan, kamu harus meyakini dari kegegalan, itulah pentingnya suatu kegigihan dan kemauan yang keras perlu ditanamkan oleh kamu menuju keberhasilan yang diharapkan.
  • Memiliki wawasan dan suka bergau. Oleh karena itu, disyaratkan untuk gemar membaca, menonton pementasan dan harus peka terhadap kejadian sekitar dan isu-isu yang aktual untuk melatih ingatan dan emosi kamu sekaligus sebagai bahan apa yang akan dibicarakan dalam termatik cerita.
  • Harus percara diri, memiliki kesadaran potensi atas kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Akan tetapi dengan ketampanan, kecantikan di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dan ditunjang dengan kemampuan lebih dari dirinya menjadi luar biasa dalam bidang seni peran.

Unsur-Unsur Seni Peran

Pada dasarnya seorang pemain dalam membawa seni peran harus prima dan mempesona di atas pentas. Sebagai rasa tanggung jawab yang dipikulnya, maka seorang pemain atau aktor, aktris untuk senantiasa selalu mengasah kemampuan dirinya agar memiliki kepekaan melalui proses latihan unsur seni perani yaitu tubuh, suara dan rasa.
Pentingnya unsur-unsur seni peran ialah untuk memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan peran dan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubungan unsur.
Perlu kamu ingat kembali, inti dari seni teater adanya peran, pemain, pelaku dengan media utamanya manusia. Inti dari cerita yang disampaikan tokoh ialah konflik atau pertentangan yang dijalin oleh susunan cerita dalam hubungan sebab akibat dengan mengusung tema cerita. Berikut penjelasan unsur-unsur seni peran antara lain berikut:

1. Lakon

Lakon dalam bahasa jawa artinya melakukan, melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau pemeran utama dengan kata-kata tau tanpa kata-kata dalam suatu peran yang dibawakan.
Lakon yang ditulis orang lain (pengarang) di mata seniman teater adalah bahan baku atau sumber ide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan teater, salah satunya bersumber cerita atau lakon teater tradisional yang ada di daerahmu.

2. Unsur Penokohan atau Peran

Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang dan atau beberapa pemain merupkan unsur penting dalan seni peran yang bersumer dari lakon, cerita dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis oleh seorang pengarang.
Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran antara lain sebagai berikut:
  • Protagonis ialah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama disebut dengan tokoh putih. Kedudukan tokoh utama ialah yang menggerakan cerita, sehingga cerita memiliki peristiwa dramatic (konflik).
  • Antagonis ialah lawah tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh Antagonis merupakan yang menghalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita.
  • Deutragonis ialah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama.
  • Foil ialah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh Antagonis dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh Antagonis.
  • Tetragonis ialah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat nertal.
  • Confident ialah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama.
  • Raisonneur ialah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton.
  • Utilitty ialah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut juga dengan goro-goro, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, pengembira atau hanya sebatas pelengkap saja.

3. Unsur Tubuh

Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah ialah unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks atau kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harus rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan dibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuh yang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal.

4. Unsur Suara

Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara ialah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-kata. Unsur suara sebagai saran dalam seni peran maupun seni teater agar berfungsi dengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran, perlu dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni peran.

5. Unsur Penghayatan

Penghayatan ialah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seni peran nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat perhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nya akan terasa berbeda.

6. Unsur Ruang

Ruang dalam seni peran ialah unsur yang menunjukan tentang ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya. Contohnya, gerak besar, biasanya pemain memperoleh suasana, angkuh, sombong, menguasai, agung, kebahagian, perbedaan status dan marah.

7. Unsur Kostum

Kostum dalam seni peran ialah semua perlengkapan yang dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahirlah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur, rias, busan dan asesoris sebagai penguat, memperjelas watak tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial.

8. Unsur Property

Pemahaman Property dalam seni peran ialah semua peralatan yang digunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh, tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan dan berfungsi untuk menguat watak atau karakter seorang pemain, seperti, tas, topi, cangklong, tongkat, pentungan, kipas, panah, busur dan golok.

9. Unsur Musikal

Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangunan suasana laku seni peran di atas pentas meliputi, irama suasana hati atau sukma dalam membangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suara pengucapan sang pemain atau aktor dan irama musik sebagai penguat karakter tokoh beruppa, gending, musik, suara dan efek audio, baik melalui iringan musik langsung maupun musik rekaman.

Teknik Dasar Seni Peran

Teknik ialah cara, metode dan strategi dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu kegiatan dengan baik dan benar. Teknik seni peran dapat kamu pahami sebagai suatu cara, metode atau cara untuk mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam membawakan peran atau tokoh dengan totalitas dan penuh kesadaran, sehingga diperoleh manfaat dalam mengingkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang diekspresikan.
Hal ini dilakukan agar kamu memiliki ketahanan tubuh, suara yang memadai dan kepekaan rasa dalam mencapai tujuan pembelajaran agar berpengalaman dalam seni peran atau akting.

1. Olah Tubuh

Olah tubuh ialah pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh kami memiliki stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks tubuh.

2. Olah Suara

Olah suara ialah praktik pengolahan atau pelatihan elemen-elemen yang berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan agar kamu memiliki artikulasi yang jelas intonasi suara, dinamika suara dan kekuatan suara.

3. Olah Rasa

Olah rasa ialah suatu proses latihan yang menempatkan perasaaan sebagai objek utama dari pengolahan atau pelatihan.

4. Ruang

Ruang ialah tempat bermain peran dengan lingkup peralatan dan sett dekorasi yang dihadirkan di atas pentas.

Kreativitas Seni Peran

Kreativitas seni peran ialah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pembelajaran seni peran terhadap penguasaan dan pengolahaan tubuh, suara, sukma dan pikir yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran dan tanggung jawab atas perang yang diembannya.
Ada beberapa langkah dalam kreativitas seni peran antara lain:
  • Sebelum berlatih seni peran dibiasakan melakukan olah tubuh atau minimal pemanasan, peregangan dan melatih ekspresi tubuh, wajah, mulut, vokal dan sukma yang kamu akan gunakan dalam mengeklorasi watak tokoh dalam seni peran.
  • Bacalah naskah dibawah ini sampak akhir atau tuntas secara sendiri atau kelompok.
  • Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau tokoh yang sesuai dengan keinginanmu atau berdasarkan pembagian kelompok yang dibentuk.
  • Lakukan analisis tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu bawakan berdasarkan petunjuk naskah atau tanda-tanda yang diungkapkan dari kata-kata melalui dialog tokoh di dalam naskah.
  • Lakukan observasi tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu dan temanmu bawakan berdasarkan pengamatan kamu terhadap orang-rang di lingkungan sekitar dengan keunikan, kekhasan dan memiliki daya pesona.
  • Hafalkan dialog dan ekplorasi gerak tubuh, suara dan penghayatan peran berdasarkan tokoh yang akan kamu bawakan berdasarkan naskah.
  • Setelah hafal naskah dan mengetahui tanda akhir dialog lawan main seni peran, lakukan olah atau ekspolasi ruang berupa bloking, moving, business, leveling, waktu dan suasana dalam membangun irama permainan kelompok.
  • Setelah lepas naskah, ekplorasi melalui teknik seni peran dan eksplorasi terhadap unsur penunjang seni peran.
  • Menyongsong minggu terakhir penampilan, kamu dan kelompok kamu harus melakukan kegiatan membentuk gladi kotor dan gladi bersih di tempat, di kelas atau di panggung yang akan kamu gunakan untuk menampilkan kreativitas seni peran dalam seni teater secara kelompok.
  • Akhirnya kelompok kamu mempresentasikan dan memaknai pembelajaran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan dan bermain seni peran dengan watak tokoh yang kamu bawakan secara individu dan kelompok sebagai hasil dalam berkreativitas seni peran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar