BAB 7
GERAK TARI TRADISIONAL DAN KRITIK TARI
Jenis Kritik Tari Berdasar Kemunculannya
Jenis Kritik Tari Berdasar Kemunculannya
Kritik Jurnalistik
Kritik Pendagogik
Kritik Ilmiah
Kritik Populer
1. Kritik Jurnalistik
Merupakan jenis kritik tari yang ditulis untuk disajikan dan dibaca oleh pembaca surat kabar atau majalah.
Adapun tujuan dari kritik tari jurnalistik adalah untuk memberikan informasi mengenai peristiwa dalam kesenian tari.
2. Kritik pedagogik
Merupakan jenis kritik tari yang diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan kesenian.
Tujuan kritik pedagogik : Yakni untuk mengembangkan bakat serta potensi artistik-estetik.
3. Kritik ilmiah
Merupakan jenis kritik seni yang dilakukan dengan cara mengkaji nilai seni itu sendiri secara luas, mendalam dan sistematis. Baik dilakukan dalam bab menganalisis maupun dilakukan dalam kaji banding critical judgment.
Tujuan kritik ilmiah : Yakni untuk penyempurnaan dan mendapatkan nilai karya seni tari yang sebenarnya.
4. Kritik popular
Merupakan jenis kritik tari yang sebagian ditulis oleh penulis atau kritikus yang tidak memiliki ahli dalam bab kritik mengkritik.
Kritik inilah yang paling popular di khalayak umum masyrakat kita, yang mana mereka akan terus membuat penilaian, mengkritik tanpa didasari dengan pengetahuan, mereka asal-asalan dalam mengkritik, tidak memperdulikan apakah kritik ini tepat atau tidak.
Jenis Kritik Tari Berdasar Sifatnya
1. Kritik Konstitusi
Kritik konstitusi merupakan jenis kritik seni yang bersifat positif, optimis dan tidak menjatuhkan atau menghina seniman yang menciptakan sebuah karya seni tari tersebut.
2. Kritik Destruktif
Kritik destruktif merupakan Jenis kritik seni yang berisi tanggapan atau ulasan yang cenderung bersifat pesimis, negarif dan seringkali menjatuhkan atau menghina yang penciptakannya (seniman).
Apa yang Dimaksud Kritik Tari?
Kritik tari merupakan sebuah kegiatan memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap sebuah seni tari dengan maksud untuk evaluasi apresiasi dan pengembangan seni ke taraf yang labih baik lagi, kreatif dan inofatif.
Ketika seseorang menikmati sebuah pertunjukkan karya seni pasti akan dibatasi oleh waktu, karena tidak mungkin kan ya seorang penari menari terus non stop 24 jam, hehe lu kira dia boneka “Maneki Neko”, boneka pembawa keberuntungan menurut orang cina. Ups!
Nah, setelah pertunjukkan itu selesai, maka seorang penonton yang memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam bidang kritik mengkritik, maka ia mampu melihat seni tari itu dengan kritis.
Karena setelah seseorang melihat pertunjukkan apa pun itu, bilkhusus pertunjukkan seni tari, maka pasti akan mebuat tanggapan berupa kritik, “Wow bagus ya tariannya”, “Biasa aja, harusnya begini dan begitu” macam-macam lah pokoknya.
Tapi perlu diingat! Mengkritik karya seni tari tidak hanya sekedar melihat dari sisi tariannya saja, namun ada beberapa aspek yang harus kamu amati dan pahami.
Seperti musik penggiringnya pas gak sama tariannya, penghayatan penarinya kaya apa, koreografinya, properti tari yang digunakan, tatarias dan kostumnya pantas tidak dsb.
Maka kritik sering dikatakan,
.
Menilai baik buruknya sebuah karya seni bergantung dari pemahaman seorang kritikus seni.
Fungsi Kritik Tari
Bentuk Kritik Seni Rupa
1. Membantuk penonton supaya lebih kritis.
2. Merupakan sebuah jembatan.
3. Memberikan penilaian.
4. Sebagai bentuk penyadaran masyarakat terhadap keberadaban zaman.
1. Membantuk penonton supaya lebih kritis
Kritik dimaksud untuk memberikan manfaat dan membentuk penonton agar menjadi lebih kritis.
Setelah sifat kritis itu terbentuk, seniman tari atau para creator tari akan benar-benar mendapatkan penonton-penonton yang memiliki bekal pengetahuan cukup dan berpengalaman luas.
Dengan begitu kritik akan melahirkan masyarakat yang berkualitas dan berwawasan luas mengenai kehadiran sebuah karya seni.
2. Memberikan sebuah jembatan
Maksud memberikan sebuah jembatan disini adalah yang mana sebuah kritik tersebut mampu memberi penjelasan kepada masyarakat mengenai adanya suatu karya seni yang berbobot, baik bobot artistik maupun non-artistik.
3. Memberikan penilaian
Kritik adalah untuk memberikan penilaian, yakni seperti yang banyak orang ungkapkan bahwa kritik sebenarnya bukan suatu usaha penghakiman. Namun kritik itu memberikan suatu usaha untuk memberikan penilaian.
Mengingat hal tersebut, masyarakat dalam menikmati sebuah karya seni tari memiliki bekal yang seragam. Yakni semua tergantung pada besar kecil dalam kemampuan menikmatinya
4. Sebagai bentuk penyadaran masyarakat terhadap keberadaban zaman.
Kritik tari dapat menyadarkan masyarakat terhadap tingkat perkembangan zaman, memang dalam menyadarkan masyarakat terhadap perkembangan zaman bukan hanya dengan mengenal tari si, namun disisi umum memang kritik sangat dibutuhkan dalam berbagai sisi kehidupan masyarakat.
Langkah-langkah Prosedur Penulisan Kritik Tari
Seorang kritikus selain harus memiliki kepekaan astitis dan pengetahuan mengenai karya seni, harus juga memiliki kemampuan dalam menulis hasil pengamatan kritikannya secara langsung di atas panggung.
Berikut adalah tahapan dalam menulis kritik tari:
Bentuk Kritik Seni Rupa
Deskripsi
Analisis formal
Interpretasi
Evaluasi
1. Deskripsi
Adalah tahap mengumpulkan data yang berkaitan dengan seni tari tersebut dengan cara mengamati sebuah pertunjukan tari secara langsung dalam pentas.
Dalam proses mendeskripsikan karya seni tari. Kritikus harus menyajikan keterangan secara objektif, sesuai fakta.
Hal-hal yang perlu dideskripsikan dalam tahap kritik seni tari adalah
- Aspek penari
- Gerak penari
- Ekspresi penari
- Ilustrasi music
2. Analisis Formal
Adalah tahapan kritik seni tari yang mana seorang kritikus menguraikan kualitas elemen seni tersebut, yakni berupa;
- Ruang
- Waktu
- GeraK
- Tenaga
- Ekspresi karya seni tari tersebut
3. Tahapan Interpretasi
Adalah tahapan kritik seni tari yang prosesnya mengenukakan arti atau makna dari sebuah karya seni dari hasil deskripsi dan analisis formal yang cermat.
Kegiatan inilah yang dimaksud dengan proses penilaian.
4. Tahapan Evaluasi
Adalah tahap menetapkan peringat atau perbandungan sebuah karya tersebut dengan karya lain yang sejenis.
Selain itu, tahap evaluasi ini adalah untuk menentukan kadar artistiknya dan faedah estetisnya.
Cara Memberikan Kritik Tari yang Benar
Kritik merupakan salah satu aspek apresiasi yang berkaitan dengan kegiatan memberi ulasan atau resensi terhadap suatu pameran seni atau seni tari.
Dalam memberika sebuah kritikan pun harus ada memenuhi syarat-syaratnya, tidak asal kritik (ngawur).
Berikut cara mengkritik terhadap seni tari:
- Deskripsi atau pemaparan mengenai karya seni tari yang dilihat ketika mengadakan pengamatan.
- Uraian terhadap seni tari itu, yakni menganalisis dari bentuk atau unsur-unsur seni tari seperti pola lantai , gerak, iringan tari dsb.
- Menyajikan karya, menyampaikan masalah-masalah yang terkait, kemudian memberikan saran apa yang perlu ditambah ataupun mana yang perlu dikurangi.
- Evaluasi atau memberi penilaian dengan menentukan kualitas suatu karya seni dan membandingkannya dengan karya seni lain yang sejenis.
Nilai Estetis Kritik Tari
Nilai estetis dalam karya seni tari menjadi penting kenapa? Karena dengan nilai estetis inilah penonton dapat menikmati sebuah penampilan seni tari tersebut.
Untuk menilai estetika sebuh tari, kita dapat menggunakan 4 dasar berikut ini:
1. Wiraga
Adalah dasar keterampilan gerak fisik atau tubuh sang penari yang dapat menyalurkan ekspresi batin dalam setiap gerakan,
Diantara gerakan tubuh itu meliputi;
- Pergelangan tangan
- Jari-jari tangan
- Siku tangan
- Leher
- Bahu
- Wajah dan kepala
- Mulut
- Lutut
- Jari-jari kaki
- Pergelangan kaki
- Dada
- Perut
- Pinggul
- Alis
- Biji mata
2. Wirama
Adalah suatu pola yang hadir untuk mencapai gerakan harmonis dalam sebuah tarian.
3. Wirasa
Adalah ekspresi wajah atau mimik yang menggambarkan karakter tarian yang sedang disajikan serta penghayat dan penjiwaan penari ketika menari.
Yakni apakah harus;
- Tegas
- Lembut
- Sedih
- Bahagia
4. Wirupa
Adalah penampilan sang penari mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki yang menunjukkan kejelasan karakter gerak tari dari warna, tata rias dan busana.
Demikia pembahasan mengenai “Jenis Gerak Tari” beserta juga fungsi, unsur da nilai estetiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar